Nama : Dwi Rahmadiah Fitriani
Npm : 22315056
Kelas : 1 TB 05
Bab 4. Manusia dan Cinta Kasih
Npm : 22315056
Kelas : 1 TB 05
Bab 4. Manusia dan Cinta Kasih
Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S
Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang
(kepada) ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan
kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas
kasihan.
Cinta mengandung arti mendalamnya rasa, sedangkan kasih
lebih keluarnya. Cinta yang mendalam itulah kasih yang dapat diwujudkan secara
nyata
Cinta memegang peranan penting dalam kehidupan
manusia, sebab cinta merupakan landasan dalam hubungan perlkawinan,pembentukan
keluarga dan pemeliharaan anak hubungan yang erat dimasyarakat dan hubungan
manusiawi yang akrab.
b. Tanggung Jawab: Sesuatu tindakan yang sama sekali suka rella yang dalam kasus hubungan ibu dan anak bayinya menunjukan penyelenggaraan atas hubungan fisik.
c. Perhatian: memperhatikan bahwa pribadi lain itu hendaknya berkembang dan membuka diri sebagaimana adanya
a. Keterikatan: adanya perasaan untuk hanya bersama dia
b. Keintiman: adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi.
c. Kemesraan : adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen kalau jau atau lama tidak bertemu, adanya ucapan yang mengungkapkan rasa sayang.
- Sesungguhnya cinta itu adalah ujian yang berat dan pahit dalam kehidupan manusia, karena setiap cinta akan mengalami berbagai macam rintangan.
- Fenomena cinta yang telah melekat di dalam jiwa manusia merupakan pendorong dan pembakit yang palig besar di dalam melestarikan kehidupan lingkungan.
- Fenomena cinta merupakan faktor utama didalam kelanjutan hidup manula, dalam kenal-mengenalantar mereka.
- Fenemone cinta, jika diperhatikan merupakan pengikat yang paling kuat di dalam hubungan antar anggota keluarga, kerukunan masyarakat, mengasihi sesama makhluk hidup, menegakkan keamanan, ketentraman, dan keselamatan di segala penjuru bumi.
Orang tua memberikan kasih sayang terhadap anaknya baik berupa moral-materil dengan sebanyak-banyaknya dan si anak menerima saja, mengiyakan tanpa memberi respon.
Anak memberikan kasih saying berlebihan terhadap orang tuanya, sedangkan orang tua mendiamkan saja tingkah laku si anak.
Masing-masing membawa hidupnya dan tingkah lakunya sendiri.
Orang tua dan anak saling memberi kasih sayang antar sesama
Pemujaan itusebenarnya karena manusia ingin berkomunikasi dengannya
Cinta philia ialah cinta ibu bapaknya (orang tua) dan saudara
ke tiga cinta Amor/eros ialah cinta antara pria dan wanita.
Berbagai macam cara orang memberikan belas kasihan bergantung kepada situasi dan kondisi. Ada yang memberikan uang, ada yang memberikan barang, ada yang memberikan pakaian, makanan dsb
b. Keindahan dalam arti estetis murni
c. Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan
b. Keindahan alam
c. Keindahan moral
d. Keindahan Intelektual
Menyangkut pnegalaman estetis dari seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya
b. Keselarasan ( harmony)
c. Kesetangkupan ( symmetry)
d. keseimbangan (balance)
e. perlawanan (contrast)
Tata nilai yang terjelma dalam adat istiadat ada yang sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan
merosotnya moral manusia seperti tingkah laku dan perbuatan yang bejad terutama dari dari segi kebutuhan seksual.
Banyak factor yang membuat manusia itu menderita, tapi yang paling menentukan adalah factor manusianya sendiri.
Keagungan Tuhan dapat dibuktikan melalui keindahan alam dan keteraturan alam semesta serta kejadian-kejadian alam.
Bab 6. Manusia dan penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir dan batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang ringan.
Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu pristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencpai kenikmatan dan kebahagiaan.Berbagai kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan.
Banyaknya macam kasus penderitaan sesuai dengan likuliku kehidupan manusia. Penderitaan fisik yang dialami manusia tentulah diatasi dengan cara medis untuk mengurangi atau menyembuhkannya, sedangkan penderitan psikis, penyembuhannya terletak paa kemampuan si penderita dalam menyelesaikan soal-soal psikik yang dihadapinya.
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasman, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rokhani. Akiabat siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan. Siksaan yagn sifatnya psikis bisa berupa : kebimbangan, kesepian, ketakutan. Ketakutan yang berlebih-lebihan yang tidak pada tempatnya disebut phobia.banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa ketakutan antara lain : claustrophobia dan agoraphobia, gamang, ketakutan, keakitan, kegagalan.
Para ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat bahwa phobia adalah suatu gejala dari suatu problema psikologis yang dalam, yang harus ditemukan, dihadapi, dan ditaklukan sebelum phobianya akan hilang. Sebaliknya ahli-ahli yang merawat tingkah lakupercaya bahwa suatu phobia adalah problemnya dan tidak perlu menemukan sebab-sebabnya supaya mendapatkan perawatan dan pengobatan. Kebanyakan ahli setuju bahwa tekanan dan ketegangan disebabkan oleh karena si penderita hidup dalam keadaan ketakutan terus menerus, membuat keadaan si penderita sepuluh kali lebih parah.
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar.
2. nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah
1. Gangguan kejiwaan nampak pada gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohani.
2. Usaha mempertahankan diri dengan cara negative
3. Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang 3bersangkutan mengalami gangguan.
2. Terjadinya konflik sosial budaya.
3. Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial.
Positif; trauma jiwa yang dialami dijawab dengan baik sebgai usaha agar tetap survey dalam hidup, misalnya melakukan sholat tahajut, ataupun melakukan kegiatan yang positif setelah kejatuhan dalam hidupnya.
Negatif; trauma yang dialami diperlarutkan sehingga yang bersangkutan mengalami fustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan.
2. Regresi adalah kembali pada pola perilaku yang primitive atau kekanak-kanakan
3. Fiksasi; adalah peletakan pembatasan pada satu pola yang sama (tetap) misalnya dengan membisu.
4. Proyeksi; merupakan usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negative kepada orang lain.
5. Identifikasi; adalah menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya
6. Narsisme; adalah self love yang berlebihan sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior dari paa orang lain.
7. Autisme; ialah menutup diri secara total dari dunia riil, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, ia puas dengan fantasinya sendiri yang dapat menjurus ke sifat yang sinting.
2. anak-anak muda usia
3. wanita
4. orang yang tidak beragama
5. orang yang terlalu mengejar materi
2. Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan/azab Tuhan
a. Pengasuhan: cinta seorang ibu pada anaknya
Menurut Dr. Sarlito W. Sarwono, cinta memiliki 3 unsur
yaitu
Cinta tingkat rendah adalah cinta yang paling keji, hina dan
merusak rasa kemanusiaan.Beraneka ragam cinta tingkat rendah :
1. Cinta kepada setan
2. Cinta berdasarkan hawa
nafsu
3. Cinta yang lebih
mengutamakan kecintaan pada orang tua, anak, istri, perniagaan dan tepat
tinggal.
Hikmah cinta adalah sangat besar. Hanya orang yang telah
diberi kefahaman dan kecerdasan oleh Allah sajalah yang mampu merenungkannya.
Diantara hikmah-hikmah tersebut adalah:
B. Cinta Menurut
Ajaran Agama
Dalam kehidupan manusia,cinta menampakan diri dalam berbagai
bentuk.Kadang-kadang seseorang mencintai dirinya sendiri. Kadang-kadang
mencintai orang lain. Atau juga istri dan anaknya, hartanya atau Tuhan.
Berbagai bentuk cinta dalam Al-Qur’an seperti:
- Cinta Diri
Cinta diri erat kaitannya dengan dorongan menjaga diri.
Manusia sengan untuk tetpa hidup, mengembangkan potensi dirinya, dan
mengaktualisasikan diri.
- Cinta kepada sesama manusia
Agar manusia dapat hidup dangan penuh keserasian dan
keharmonisan dengan menusia lainnya, tidak boleh tidak harus membatasi cintanya
pada diri sendiri dan egoismenya.
- Cinta seksual
Cinta erat kaitannya dengan seksual. Sebab ilaha yang
bekerja dalam melestarikan kasih sayang, keserasian dan kerja sama antara suami
dan istri. Ia merupakan faktor yang primer bagi kelangsungan hidup keluarga.
Dorongan seksual penting untuk melahirkan keturunan
- Cinta kebapakan
Mengingat bahwa antara ayah dengan anak-anakanya tidak
terjalin oleh ikatan-ikatan fisiologis seperti yang menghubungkan si ibu dengan
anak-anakanya, maka para ahli ilmu jiwa modern berpendapat bahwa dorongan
kebapakan bukanlah dorongan fisiolagis seperti halnya dorongan
keibuan,melainkan dorongan psikis.
- Cinta kepada Allah
Puncak cinta manusia yang paling jernih dan spiritual ialah
cintanya kepada Tuhan dan kerinduan kepada-Nya.
- Cinta
Kepada Rasul
C. Kasih Sayang
Pengertian kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia
karanngan W.J.S Poerwadaminta adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau
perasaan suka kepada seseorang
Orang tua dalam memberikan kasih sayangnya bermacam-macam
dan juga sebaliknya. Cara pemberian cinta kaih orang tua terhadap anaknya dapat
di bedakan seperti:
1. Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat pasif
2. Orang tua bersifat pasif si anak bersifat aktif
3. Orang tua bersifat pasif si anak bersifat pasif
4. Orang tua bersifat aktif si anak bersifat aktif.
D. Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata dasar mesra yang artinya
perasaan simpati yang akrab kemesraan ialah hubungan akrab baik antara pria
wanita yang sedang mabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga. Kemesraan
pada dasarnya merupakan perwujudan kasih sayang yang mendalam.
E. Pemujaan
Pemujaan adalah salah satu menifestasi cinta manusia kepada
Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual. Kecintaan manusia
kepada Tuhan tidak dapat di pisahkan dari kehidupan manusia, Hal ini karena
pemujaan kepada Tuhan adalah inti nilai dan makna kehidupan yang sebenarnya.
F. Belas Kasihan
Dalam surat Yohanes di jelaskan ada tiga macam cinta.
Cinta agape ialah cinta manusia kepada Tuhan
Cinta terhadap sesama. Cinta terhadap sesama merupakan
perpaduan antara cinta agape dan cinta philia.
Cinta sesama ini diberikan istilah belas kasihan untuk
membedakan antara cinta kepada orang tua, pria-wanita, cinta kepada Tuhan.
Cara-cara menumpahkan belas kasihan
G. Cinta Kasih Erotis
Cinta kasih kesaudaraan merupakan cinta kasih antar
orang-orang yang sama-sama sebanding, sedangkan cinta kasih ibu merupakan cinta
kasih terhadap orang-orang yang lemah tanpa daya.
Cinta kasih erotis kerap kali dicampurbaurkan dengan
pengalaman yang eksplosif berupa jatuh cinta, yaitu keruntuhan tiba-tiba tembok
yang smpai waktu itu terdapat diantara dua orang asing satu sama lain
Dalam cinta kasih erotis terdapat ekslisif yang tidak
terdapat dalam cinta kasih persaudaraan dan cinta kasih keibuan. Ciri-ciri
ekslusif dalam cinta kasih erotis ini perlu di bicarakan lebih lanjut. Kerap
kali ekslusivitas dalam cinta kasih erotis disalah tafsirkan dan di artikan
sebagai suatu ikatan hak milik.
Bab 5. Manusia dan
Keindahan
Kata keindahan berasal dari kata Indah, artinya bagus,
permai, cantik, elok, molek dsb. Benda yang mempunya sifat indah ialah
segala hasil seni, pemandangan alam, manusia, rumah tatanan, perabot rumah
tangga, suara, warna, dan sebagainya. Keindahan ada disegala bidang, maka dari
itu keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.
Keindahan adalah kebenaran, keindahan kebenaran dan
kebenaran adalah keindahan, keduanya punya nilai yang sama yaitu abadi.
Keindahan bersifat universal, artinya adalah tidak
terikat oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, selera mode, kedaerahan
atau local.
A. Apakah Keindahan itu?
Keindahan
adalah suatu konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati Karena tidak jelas.
Keindahan baru jelas jika duhubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau suatu
karya. Keindahan baru dapat dinikmati jika sudah berwujud bentuk.
Menurut
The Liang Gie dalam buku “Garis Besar Estetika, keindahan diterjemahkan dengan
kata “beautiful”. Dalam bahasa Perancis “beau”, Italia dan Spanyol “bello”, dan
latin “bellum”.
Keindahan
menurut cakupannya orang harus membedakan antara keindahan sebgai suatu kwalita
abstrak dan sebagai sebeuah benda tertentu yang indah. Kata keindahan dibedakan
jadi beauty (keindahan) dan the beautiful (benda atau hal yang indah) dalam
bahasa Inggris.
Perbedaan menurut luasnya pengertian yaitu:
a.
Keindahan dalam arti luas
Kata indah dan keindahan sudah pernah disebutkan beberapa
tokoh besar di Yunani seperti Plato dan Aristoteles. Di Yunani ada keindahan
dalam arti estetis yang disebut “symmetria” untuk keindahan berdasar
penglihatan (missal karya pahat dan arsitektur) dan harmonia untuk keindahan
berdasarkan pendengaran (music)
Pengertian keindahan seluas-luasnya menjadi:
a.
Keindahan seni
Keindahan dalam arti estetis murni:
Keindahan dalam arti terbatas: lebih disempitkan sehingga
hanya menyangkut benda-benda yang diserapnya dengan penglihatan yakni berupa
bentuk dan warna.
Keindahan pada dasarnya adalah sejumlah kwalita pokok
tertentu yang terdapat pada suatu hal. Kwalita yang disering disebut:
a.
Kesatuan (unity)
Kesimpulannya keindahan tersusun dari berbagai
keselarasan dan kebaikan dari garis, warna, bentuk, nada dan kata-kata.
b. Nilai Estetik
Nilai
yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan
disebut nilai estetik.
Di
bidang filsafat, istilah nilai sering dipakai sebagai suatu kata benda abstrak
yang berarti keberhargaan (worth) atau kebaikan (goodness)
Nilai
ada yang membedakan antara nilai subyektif dan obyektif atau ada yang
membedakan nilai perseorangan dan nilai kemasyarakatan, penggolongan pentingnya
adalah nilai ekstrinsik dan instrinsik.
Sebab Manusia Menciptakan Keindahan
Alasan/motivasi dan tujuan seniman menciptakan keindahan:
1. Tata nilai yang telah usang
2. Kemerosotan Zaman
3. Penderitaan Manusia
4. Keagungan Tuhan
B. Renungan
Renungan berasal dari kata renung :artinya diam-diam
memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam, Renungan adalah
hasil merenung dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori
Teori-teori itu ialah : teeori pengungkapan,teori metafisik dan teori
psikologi.
Teori Pengungkapan
Seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia.
Teori ini terutama bertalian dengan apa yang dialami oleh seorang seniman
ketika menciptakan suatu karya seni.
Teori Metafisik
Teori seni yang bercorak metafisis merupakan saah satu
teori yang tertua, yakni berasal dari Ploto yang karya-karya tulisannya untuk
sebagai membahas estetik filsafati,konsepsi keindahan dan teori seni.
Teori Psikologis
Teori-teori seni dari sudut hubungan karya seni dan alam
pikiran penciptanya dengan mempergunakan metode psikologis. Misal berdasar
psikoanalisa dikemukakan teori bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan
keinginan-keinginan bawah sadar dari seorang seniman.
C. Keserasian
Keserasian berasal dari kata serasi dan dari kata dasar
rasi, artinya cocok,kena benar,dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai
itu mendukung unsur perpaduan,pertentangan,ukuran dan seimbang.
Seperti halnya berpakaian harus dipadukan warnanya bagian
atas dengan bawahannya.
Teori Obyektif Dan Teori Subyektif
The Liang Gie dalam bukunya garis besar estetika
menjelaskan bahwa dalam mencipta seni ada dua teori yakni teori obyektif dan
teori subyektif.
Teori obyektif berpendapat bahwa keindahan atau ciri-ciri
yang mencipta nilai estetik adalah sifat (kualita) yang memang telah melekat
pada bentik indah yang bersangkutan terlepas dari orang yang mengamatinya.
Teori subyektif menyatakan ciri-ciri yang
menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam
diri seseorang yang mengamati sesuatu benda.
Teori Perimbangan
Teori obyektif memandang keindahan sebagai suatu kwalita
dari benda-benda.Kwalita bagaimana yang menyebabkan sesuatu disebut indah telah
di jawab oleh bangsa Yunani Kuno dengan teori perimbangan yang bertahan sejak
abad 5 sebelum masehi sampai abad 17 di Eropa sebagai contoh bangunan
arsitektur Yunani Kuno yang berupa banyak tiang besar.
Bangsa Yunani menemukan bahwa hubungan-hubungan matematik
yang cermat sebagaimana terdapat dalam ilmu ukur dan berbagai pengukuran
proporsi ternyata dapat di wujudkan dalam benda-benda bersusun yang indah.
Teori pertimbangan berlaku dari abad ke-5 sebelum masehi
sampai abad ke 17 masehi selama 22 abad. Teori tersebut runtuh karena desakan
dari filsafat empirisme dan lairan-aliran termasuk dalam seni bagi mereka
keindahan hanyalah kesan yang subyektif sifatnya.
Keindahan hanya ada pada pikiran orang yang
menerangkannya dan setiap pikiran melihat suatu keindahan yang berbeda-beda.
Pengertian Penderitaan
Siksaan
Kekalutan Mental
Gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan
mental adalah :
1. nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak
napas, demam, nyeri pada lambung
Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah :
Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental :
1. Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental
yang kurang sempurna.
Proses kekalutan mental yang dialami seseorang mendorongnya
kearah positif dan negative.
Bentuk frustasi antara lain :
1. Agresi berupa kamarahan yang meluap-luap akibat emosi
yang tak terkendali dan secara fisik berakibat mudah terjadi hypertensi atau
tindakan sadis yang dapat membahayakan orang sekitarnya.
Penderitaan kekalutan mental banyak terdapat dalam
lingkungan seperti :
1. kota – kota besar
Apabila kita kelompokkan secara sederhana berdasarkan
sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat diperinci
sebagai berikut :
1. Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia.
Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh
pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa
sikap positif ataupun sikap negative. Sikap negative misalnya penyesalan karena
tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, atau ingin bunuh diri. Kelanjutan dari
sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, mislanya anti kawain atau tidak mau
kawin, tidak punya gairah hidup, dan sebagainya. Sikap positif yaitu sikap optimis
mengatasi penderitaan, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan
perjuangan membebaskan diri dari penderitaan dan penderitaan itu adalah hanya
bagian dari kehidupan. SIkap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah,
bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap anti. Misalnya sifat anti kawin
paksa, ia berjuang menentang kawin paksa, dan lain lain.
Studi Kasus :
BOCAH 6 TAHUN MENDERITA DAN HARUS MENGURUSI KELUARGANYA
Ali, bocah 6 tahun, di Desa Batetangga, Binuang, Polewali Mandar, Sulawesi Barat ini. Setiap pagi ia harus bangun dan bekerja menjadi kuli petik buah untuk menghidupi keluarganya.
Dengan tas kecilnya, Ali menuju kebun tetangga membantu memanen buah langsat. Ia membantu memunguti buah langsat dan merapikannya di keranjang. Untuk kerja keras ini Ali mendapat upah Rp 10 ribu hingga 20 ribu per hari.
Sebagai tulang punggung keluarga, setiap hari Ali membantu ibunya memasak. Sang ibu sudah tidak bisa lagi melihat dan mendengar. Karena itu, Ali pula yang harus mengurus kakaknya yang mengalami keterbelakangan mental serta adiknya yang berusia 3 tahun.
Dengan penuh tanggung jawab, Ali menyuapi kakak dan adiknya secara bergantian. Di usianya yang masih sangat belia ini, Ali harus menjadi tulang punggung keluarga setelah sang ayah meninggal dunia.
Kesibukannya menjadi tumpuan keluarga ini tak membuat Ali putus asa untuk belajar di sekolah. Ali berangkat ke sekolah usai membantu ibu melakukan pekerjaan rumah. Ia tetap giat dan bersemangat belajar demi masa depan lebih baik.
Sastrawati, salah satu guru Ali di sekolah, memaklumi jika muridnya itu kerap terlambat sekolah. Di sekolah, Ali dikenal sebagai murid yang rajin, bersemangat belajar, dan tidak pernah mengeluh.
"Sebenarnya anak ini rajin. Namun ia sering terlambat ke sekolah karena membantu ibunya dulu di rumah. Kita mengetahui kondisi ibunya sudah tak bisa melihat dan tuli. Jadi dia bantu ibunya memasak dulu di rumah," kata Sastrawati.
Kisah Ali ini mengajarkan pada kita semua bahwa hidup harus dijalani dengan sebaik-baiknya tanpa mengeluh dan putus asa. Ali membantu ibunya dan mengurus kakak-adiknya dengan penuh kasih sayang.
Opini :
Seharusnya di umur ali yang baru 6 tahun ali menikmati masa masa kecil, tetapi ali yang baru berumur 6 tahun harus mempunyai tanggung jawab yang besar. Seharusnya pemerintah tersentuh dengan nasib bocah 6 tahun ini. Seharusnya pemertintah sigap menangani penderitaan ali.
Komentar
Posting Komentar