BY : DWI RAHMADIYAH FITRIANI ( 22315056 )
1 TB 05
MANUSIA DAN KEGELISAHAN
1. Pengertian Kegelisahan
Kegelisahan adalah gejala universal, ada pada manusia dimana saja.
Kegelisahan timbul karena perbuatan manusia sendiri atau karena keadaan
dari luar lingkungan manusia sendiri, yang memberi pengaruh psikologis,
yang dapat merugikan dirinya maupun orang lain. Manusia suatu saat dalam
hidupnya akan mengalami kegelisahan. Tragedy dunia modern tidak sedikit
dapat menyebabkan kegelisahan. Hal ini mungkin akibat kebutuhan hidup
yang meningkat, rasa individualistis dan egoisme, persaingan dalam
hidup, keadaan yang tidak stabil dan seterusnya kegelisahan dalam
konteks budaya dapatkah dikatakan sebagai akibat adanya instik manusia
untuk berbudaya, yaitu sebagai upaya mencari kesempurnaan.
Perasaan cemas menurut Sigmund Freud ada tiga macam, yaitu:
1. Kecemasan kenyataan (obyektif)
Contohnya: Anaknya yang belum pulang, orang tua yang sedang sakit, dsb.
2. Kecemasan neurotic (saraf)
Kecemasan ini timbul karena pengamtan tentang bahaya dari naluriah.
Menurut S. Freud kecemasan ini dibagi dalam tiga macam, yaitu:
a. Kecemsan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan.
Kecemasan timbul karena orang itu takut akan bayangannya sendiri
sehingga menekan dan menguasai ego.
b. Rasa takut irrasional atau phobia. Rasa takut ini sudah menular,
sehingga kadang-kadang tanpa alas an dan hanya karena pandangan saja.
Yang kemudian dilanjutkan dengan khayalan yang kuat dapat menimbulkan
rasa takut.
3. Kecemasan moral
Hal ini muncul dari emosi diri sendiri seperti perasaan iri dan sebagainya. Iri terhadap orang lain, terhadap sesuatu hal pula.
2. Sebab-sebab Orang Gelisah
Apabila kita kaji, sebab-sebab orang gelisah adalah karena pada
hekekatnya takut kehilangan hak haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu
ancaman, baik ancaman dari luar maupun dari dalam. Baik ancaman fisik
ataupun pisikis.
Contohnya :
Saat terjadi gempa bumi orang orang panik kebingungan, mereka khawatir
akan diri mereka dan keluarga mereka. Mereka takut kehilangan hak mereka
untuk hidup, mereka takut akan kematian. Oleh karena itu mereka pasti
akan gelisah.
3. Usaha-usaha Mengatasi Kegelisahan
Usaha mengatasi kegelisahan harus dimulai dari diri sendiri, pertama
kita harus menenangkan diri kita sendiri. Dengan bersikap tentang kita
akan mampu mengontrol pikiran kita juga emosi kita. Karena keputusan
yang diambil dalam keadaan emosi tidak akan baik akhirnya. Setelah
tenang kita bisa berbicara kepada kerabat yang ktia percaya untuk
mencurahkan kegelisahan. Atau tidak dengan beribadah, karena dengan
beribadah dapat menghilangkan kegelisahan pada diri kita.
Contohnya :
Andi akan menghadap ujian nasional bulan depan, dia gelisah apakah dia
bisa lulus dengan nilai bagus atau tidak. Dia tidak tenang dalam
belajar, sehingga pelajaran yang dia pelajari tidak dapat dicerna baik
oleh otak. Pada saat try out pun nilainya pas pasan. Dia sangat gelisah,
tetapi dia harus bisa mengatasinya. Pertama dengan menenangkan pikiran
agar dapat belajar dengan baik, perbanyak ibadah agar lebih mudah
mengerjakan, dan bercerita juga meminta restu kedua orang tua semoga
dimudahkan.
4. Keterasingan
Keterasingan berasal dari kata terasing. dan kata itu adalah dari kata
dasar asing. Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal orang. sehingga
kata terasing berarti, tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang
lain. atau terpencil. Jadi kata keterasingan berarti hal-hal yang
berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan,terpencil atau terpisah dari
yang lain.
Terasing atau keterasingan adalah bagian hidup manusia. Sebentar atau
lama orang pemah mengalami hidup dalarn keterasingan, sudah tentu dengan
sebab dan kadar yang berbeda satu sarna lain.
Yang menyebabkan orang berada dalam keterasingan itu ialah perilakunya
yang tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat,
atau kekurangan yang ada pada diri seseorang, sehingga ia tidak dapat
atau sulit menyesuaikan diri dalam masyarakat.
Perilaku yang tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan itu
selalu menimbulkan keonaran dalam masyarakat, sifatnya bertentangan
dengan atau menyentuh nilai-nilai kemanusiaan. Hal itu akan merugikan
harta, nama baik, martabat, harga diri orang lain. Karena itu orang yang
berbuat itu dibenci oleh masyarakat dan berada dalam keterasingan.
Perbuatan itu misalnya mencuri, memperkosa, mengganggu istri orang,
menghina orang, sombong.
Keterasingan dalam hal ini sifatnya dapat dipaksakan oleh anggota
masyarakat, ataupun oleh institusi yang diciptakan oleh masyarakat
kepada si pelaku. Maksudnya supaya si pelaku ini tidak merugikan orang
lain lagi atau membuat gelisah orang lain. dan si pelaku dapat menjadi
sadar, sehingga dapat memperbaiki perilakunya yang bertentangan dengan
nilai-nilai kemasyarakatan itu. Kesadaran itu mungkin dapat terjadi
apabila orang itu terasing yang membuat ia gelisah.
5. Kesepian
Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lengang,
sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau lengang. Setiap orang
pernah mengalami kesepian, karena kesepian bagian hidup manusia, lama
rasa sepi itu bergantung kepada mental orang dan kasus penyebabnya.
Sebab-sebab terjadinya kesepian yaitu bermacam-macam seperti frustasi,
tidak ingin diganggu, invorvert, tidak suka bergaul dan sebagainya.
Contohnya :
Orang merasa kesepian ketika ia ditinggal wafat orang yang dia cintai,
orang tersebut meninggalkan dia disaat dia sedang mencintainya. Pasti
orang yang ditinggal sangat kesepian sekali, oleh karena itu dia
merasakan hal tersebut.
6. Ketidak Pastian
Ketidak pastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu,
tidak dapat ditentukan, tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal
usul yang jelas. Ketidak pastian artinya keadaan yang tidak pasti, tidak
tentu, tidak dapat ditentukan, keadaan tanpa arah yang jelas. Itu semua
adalah akibat pemikiranya tidak dapat konsentrasi.
Penyebab dari ketidak pastian adalah kehidupan di dunia tidak ada yang
pasti, perencanaan yang tidak bagus, karena tidak ada perencanaan yang
baik rawan ketidak pastian itu terjadi.
Contohnya :
Hidup di dunia tidak ada yang pasti, 1 tahun kedepan, 2 tahun kedepan
tidak ada yang tahu. Mungkin kita masih hidup, apakah kita masih di
dunia ini atua tidak.
7. Usaha-usaha Mengatasi Ketidak Pastian
Untuk dapat mengatasi keadaan tersebut bisa dilakukan paling utama
dengan beribadah kepada tuhan, karena semua ketidak pastian akan hilang
apabila kita beribadah. Selain itu kita bisa bercerita ke kerabat
terdekat untuk menceritakan tentang masalah kita. Selain itu mental kita
juga harus kuat untuk menghadapi apa yang akan terjadi selanjutnya di
kehidupan ini.
MANUSIA DAN HARAPAN
Harapan, setiap manusia pasti memiliki harapan untuk kehidupannya, harapan-harapan yang baik pastinya. Manusia yang tidak memiliki harapan dalam hidupnya adalah manusia yang memiliki sifat pesimistis, gampang putus asa, dan mudah menyerah. Tidaklah baik memiliki sifat seperti itu. Sekecil apapun harapan yang ada kita haruslah percaya pada harapan tersebut, karena itulah yang memberikan semangat pada kita untuk dapat terus berlanjut pada apa yang ingin kita raih.
Berharap sebaiknya diiringi juga dengan berdoa dan kerja keras, agar harapan itu sesuai dengan apa yang kita inginkan. Namun terlalu berharap lebih pun itu tidak baik, karena akan sangat mengecewakan ketika harapan tak sesuai dengan kenyataan. Tapi bukan berarti hidup berhenti sampai disitu saja saat harapan yang ada tak sesuai dengan keinginan, masih ada harapan-harapan lain.
Pengertian Harapan
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan dapat diartikan sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Yang dapat disimpulkan harapan itu menyangkut permasalahan masa depan. Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan – pesan kepada ahli warisnya.Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing – masing. Misalnya, Budi hanya mampu membeli sepeda, biasanya tidak mempunyai harapan untuk membeli mobil. Seorang yang mempunyai harapan yang berlebihan terkadang akan berakibat menjadi tertawaan orang banyak seperti pribahasa “Si pungguk merindukan bulan”, walaupun tidak ada yang tidak mungkin didunia ini bila Tuhan berkehandak. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan dapat terwujud, maka diperlukan usaha dengan sungguh – sungguh, berdoa dan pada akhirnya bertawakal agar harapan itu dapat terwujud.
Apa Sebab Manusia Mempunyai Harapan
Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langsung disambut dalam suatu interaksi hidup, yakni ditengah suatu keluarga atau sebagai anggota masyarakat. Tidak ada satu manusiapun yang luput dari interaksi hidup. Ditengah – tengah yang lainnya, seseorang dapat hidup dan berkembang baik fisik / jasmani maupun mental / spiritualnya. Ada dua hal yang mendorong orang hidup berinteraksi dengan manusia lain, yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
Dorongan kodrat, ialah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Misalnya menangis, bergembira, berpikir, berjalan, berkata, mempunyai keturunan dan sebagainya. Setiap manusia mempunyai kemampuan untuk itu semua.
Dorongan kebutuhan hidup, sudah kodratnya bahwa manusia mempunyai bermacam – macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu pada garis besarnya dapat dibedakan atas kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani.
Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manuis itu ialah :
a) Kelangsungan hidup (survival)
b) Keamanan (safety)
c) Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
d) Diakui linkungan (status)
e) Perwujudan cita – cita (self actualization)
Pengertian Doa
Berdo’a adalah salah satu pedang bagi umat muslim, maka dari itu kita sebagai umat islam harus sering-seringlah berdo’a kepada Allah swt. karena Allah swt sangat senang sekali kepada hamba yang selalu berdo’a kepada-Nya. Bahkan kita di katakan sombong kalau tidak pernah berdo’a kepada-Nya. Maka dari itu kali ini saya akan mencoba menerangkan tentang Pengertian Do’a. Pertama-tama saya akan menjelaskan terlebih dahulu pengertian Do’a menurut Bahasa dan juga menurut Syari’at.
Menurut Bahasa Do’a adalah meminta pertolongan kepada yang lebih tinggi (bisa diharpiahkan usia) dari kita, seperti contoh apabila kita meminta pertolongan kepada kakak kita untuk mengambilkan sesuatu barang itu di sebut sebagai do’a menurut bahasa. Berbeda dengan kita meminta pertolongan kepada yang lebih rendah (bisa di harpiahkan usia) dari kita maka itu di sebut Perintah. Seperti contoh kita menyuruh adik kita membawakan sesuatu barang itu di sebut Perintah bukan Do’a menurut bahasa.
Sedangkan Menurut Syari’at Do’a adalah memohon dan meminta pertolongan kepada Allah swt akan apa-apa yang kita inginkan serta Memohon sesuatu yang bermanfaat dan memohon terbebas atau tercegah dari sesuatu yang memadharatkan.
Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. maka jelaslah kepada kita, bahwa dasar kepercayaan itu adalah kebenaran. Ada jenis pengetahuan yang dimilik seseorang, bukan karena merupakan hasil penyelidikan sendiri, melainkan diterima dari orang lain. Kebenaran pengetahuan yang didasarkan atas orang lain itu disebabkan karma orang lain itu dapat dipercaya. Yang diselidiki bukan lagi masalahnya, melainkan orang yang memberitahukan itu dapat dipercaya atau tidak. Pengetahuan yang diterima dari orang lain atas kewibawaannya itu disebut kepercayaan. Makin besar kewibawaan yang memberitahu mengenai pengetahuan itu makin besar kepercayaan.
Dalam agama terdapat kebenaran-kebenaran yang dianggap diwahyukan artinya diberitahukan oleh Tuhan – langsung atau tidak langsung kepada manusia. Kewibawaan pemberi kebenaran itu ada yang melebihi besamya . Kepercayaan dalam agama merupakan keyakinan yang paling besar. Hak berpikir bebas, hak atas keyakinan sendiri menimbulkan juga hak ber agama menurut keyakinan.
Dalam hal beragama tiap-tiap orang wajib menerima dan menghormati kepercayaan orang yang beragama itu, Dasarnya ialah keyakinan masing-masing.
Berbagai Kepercayaan Dan Usaha Meningkatkannya
Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :
Kepercayaan pada diri sendiri, menganggap dirinya tidak salah, dirinya dapat menang, dirinya mampu mengerjakan apa yang diserahkan atau dipercayakan kepadanya.
Kepercayaan kepada orang lain, dimana orang percaya terhadap kata hati, perbuatanya sesuai atau terhadap kebenaran orang lain.
Kepercayaan kepada pemerintah, karena pada dasarnya negara berorientasi pada Tuhan dan kepentingan rakyat, sudah seharusnya kalau sebagai warga negara mempercayai pemerintah / negara.
Kepercayaan kepada Tuhan, merupakan hal yang sangat penting percaya kepada Tuhan. Dikarenakan keberadaan manusia yang tidak dengan sendirinya melainkan diciptakan oleh Tuhannya.
Berbagai usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya. Usaha itu bergantung kepada pribadi kondisi, situasi dan lingkungan. Usaha itu antara lain :
Meningkatkan ketakwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah.Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat.Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka menolong, dermawan dan sebagainya.Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.Menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah dan sebagainya
STUDI KASUS MENGENAI MANUSIA DAN HARAPAN
Ada seseorang pemuda dia bisa terbilang sangat bodoh dan selalu
dibanding - bandingkan oleh orang tuanya. namun karena dia mempunyai harapan dan
tekat, “agar saya dapat menjadi siswa yang berprestasi” maka pemuda itu
menyusun rencana akan harapan dan mimpi-mimpinya, dan yang pasti harus berusaha
sebaik agar mendapat harapan yang diinginkan.Jadi dari studi kasus diatas dapat disimpulkan bahwa setiap harapan yang
dimiliki manusia itu pasti akan tercapai tergantung bagaimana manusia itu
berusaha untuk mewujudkannya. Lingkungan sekitar dan niat di dalam hatinya
itulah salah satu faktor yang bisa menyebabkan semua harapannya tercapai.jadi
berusahalah sekuat tenaga dan tetap berserah diri kepada yang kuasa maka segala
yang tujuan yang akan kita jalankan insyaallah akan tercapai.
Komentar
Posting Komentar