BANGUNAN HEMAT ENERGI DAN PERENCANAAN IKLIM TROPIS

NAMA : DWI RAHMADIYAH FITRIYANI
NPM ; 22315056
KELAS : 2 TB 03
ARSITEKTUR LINGKUNGAN

BANGUNAN HEMAT ENERGI 
          Pengertian bangunan adalah struktur buatan manusia yang terdiri atas dinding dan atap yang didirikan secara permanen di suatu tempat. Bangunan juga biasa disebut dengan rumah dan gedung, yaitu segala sarana, prasarana atau infrastruktur dalam kebudayaan atau kehidupan manusia dalam membangun peradabannya. Bangunan memiliki beragam bentuk, ukuran, dan fungsi, serta telah mengalami penyesuaian sepanjang sejarah yang disebabkan oleh beberapa faktor, seperti bahan bangunan, kondisi cuaca, harga, kondisi tanah, dan alasan estetika.          Hemat Energi merupakan tindakan untuk mengurangi efek global warming atau pemanasan bumi dan pencemaran atmosfir,              Bangunan Hemat Energi adalah bangunan yang mengurangi jumlah penggunaan energi, dengan penggunaan energi secara efisien dimana manfaat yang sama diperoleh dengan menggunakan energi lebih sedikit ataupun dengan mengurangi konsumsi dan kegiatan yang menggunakan energi. Secara umum karakteristik dari bangunan yang energi efisien adalah meliputi:
  • Penggunaan cahaya alami dalam pencahayaan di dalam ruang sehingga dapat mengurangi penggunaan cahaya lampu
  • Memiliki building envelope yang baik, dengan menggunakan material bangunan yang tidak konduktif  dengan thermal sehingga mengurangi terjadi pertukaran thermal dengan lingkungannya
  • Membatasi penggunaan air conditioning
  • Untuk mengurangi air conditioning dibuat ventilasi ruangan yang lebih baik. Debgan desain aliran udara didalam ruang yang lebih baik
  • Menimbang arah pergerakan matahari terhadap efek pemanasan terhadap ruangan
  • Memiliki jarak lantai dengan plafond yang cukup tinggi.

Manfaat Bangunan Hemat Energi
           Penghematan energi dapat menyebabkan berkurangnya biaya, serta meningkatnya nilai lingkungan, keamanan negara, keamanan pribadi, serta kenyamanan.Penghematan energi adalah unsur yang penting dari sebuah kebijakan energi. Penghematan energi menurunkan konsumsi energi dan permintaan energi per kapita, sehingga dapat menutup meningkatnya kebutuhan energi akibat pertumbuhan populasi.
IKLIM TROPIS DAN PERENCANAAN ARSITEKTUR
         Iklim Tropis itu sendiri dapat memberikan pengaruh terhadap bentuk, perletakkan dan orientasi bangunan. Iklim mempunyai dampak yang kuat terhadap pembentukan sebuah rancangan bangunan. Iklim sebuah wilayah akan mempengaruhi respon dalam membentuk kenyamanan beraktifitas pengguna. Respon rancangan dari masing-masing iklim membentuk tipologi bentuk yang secara umum dikenal dengan arsitektur lokal.

  1. PEMILIHAN TAPAK

Secara umum panas, kelembaban tinggi disebabkan adanya angin dari arah utara dan selatan hemisphere mengumpul dan naik pada pertemuan permukaan tropis, menyebar kemudian dingin pada saat bersamaan. Karakteristik antara lain :
  • ·         kelembaban dan curah hujan tinggi sepanjang tahun
  • ·         temperatur  tinggi sepanjang tahun
  • ·         temperatur diurnal bervariasi sekitar 8 der Cel.
  • ·         Sedikit variasi dalam temperatur
  • ·         Lahan datar dan angin laut mempunyai peranan utama wilayah pantai
  • ·         Intensitas radiasi matahari bervariatif dengan kondisi berawan

Dalam memilih tapak atau lahan yang akan digunakan untuk tempat membangun bangunan yang akan didesain sangat ditentukan oleh faktor ekonomi, kelayakan dan harga dari tanah tersebut dan jika pada area pinggiran kota aksesibilitas dan daya dukung inrastruktur.

Ada beberapa hal yang dapat menjadi pertimbangan dalam memilih lahan yang efektif :

  • Menempatkan bangunan untuk mendapatkan manfaat dari kondisi iklim mikro.
  •  Pertimbangkan terhadap insolasi dan shelter ketika pemanasan ruang dibutuhkan
  • Pertimbangkan terhadap aliran udara segar, untuk pendinginan. View (pemandangan), jenis dari langit, dan elemen kultural dari lingkungannya.

.      2. WIND
         Pertimbangan terhadap aspek ini adalah untuk mendapatkan pembayangan pada situasi panas dan untuk mendapatkan ventilasi udara segar pada saat pendinginan. Pada kondisi panas, aliran angin dingin akan meningkatkan proses heat loss sehingga lingkungan jadi lebih terasa dingin. Aliran angin tersebut akan bekerja untuk mendinginkan beberapa permukaan elemen bangunan dan juga meningkatkan infiltrasi melalui bukaan bangunan. Tanaman sebagai pelindung (shelter) mempunyai fungsi untuk pembayangan terhadap bangunan. Namun hal tersebut dapat menjadi masalah untuk proses aliran angin menuju bangunan. Terlalu banyak dan padat tanaman yang melindungi bangunan juga akan mengurangi infiltrasi menuju bangunan. Desain juga harus mempertimbangkan terhadap arah datang aliran angin beserta jarak antar bangunan dan tanaman sendiri. Pada kondisi pendinginan, sangat penting untuk mengatur arah aliran angin dengan menggunakan susunan tanaman yang terdapat disekitarnya dan juga melalui topografi atau permukaan tanah
..     3.  BUKAAN DAN FASAD BANGUNAN
          a. Pengudaraan alami
           Ada 3 prinsip desain yang saling mendukung terciptanya sistem pengudaraan alami pada rumah ini, yakni penerapan model atap bertingkat, bukaan yang tepat (seperti letak jendela, lubang ventilasi, dan klerestori), dan ruang-ruang ber-void. Prinsip mengalirkan udara di rumah adalah adanya ventilasi silang yang dapat dicapai dengan meletakkan bukaan-bukaan yang saling berseberangan dan berbeda ukuran. Perpaduan void dan klerestori bisa membuat udara panas yang masuk ke dalam ruang dapat terangkat ke atas (melalui void) dan keluar melalui klerestori (seperti proses aliran udara pada cerobong) sehingga udara di dalam jadi lebih dingin. Tujuan dari perancangan bangunan pada iklim tropis lembab ini adalah mereduksi temperatur panas, memaksimalkan rata-rata ventilasi udara untuk meningkatkan efektifitas dari evaporasi, dan mengusahakan proteksi terhadap sinar matahari, hujan dan serangga. Prinsip-prinsip tersebut antara lain adalah :
  •           Gunakan pintu dan jendela yang besar untuk menjalankan ventilasi silang.
  • ·         Perencanaan secara terbuka dan luas, usahakan terdapat jarak antar bangunan
  • ·         Angkat bangunan (panggung) aga lantai dingin dan menaikkan jendela untuk ventilasi yang       lebih baik.
  • ·         Orientasi bangunan diusahakan memperhitungkan aliran datangnya udara segar

             B.  Mengatasi kelembapan
       Tujuan dari perancangan di daerah tropis lembab adalah mereduksi temperatur internal, memaksimalkan ventilasi untuk efektifitas evaporasi, proteksi terhadap sinar matahari, hujan dan serangga.Beberapa strategi yang dapat dikembangkan dalam iklim tropis lembab antara lain :
  •          Memperbesar volume ventilasi untuk menghilangkan panas dalam ruangan.
  •         Terdapat ruang-ruang yang dapat mengoptimalkan masuknya udara segar. Orientasi bangunan   sebaiknya mempertimbangkan adanya aliran udara dingin yang masuk bangunan.   
  •         Untuk bangunan tunggal sebaiknya lebih banyak mempertimbangkan aliran udara segar.  
           Konsep bangunan tropis, pada dasarnya adalah adaptasi bangunan terhadap iklim tropis, dimana kondisi tropis membutuhkan penanganan khusus dalam desainnya. Pengaruh terutama dari kondisi suhu tinggi dan kelembaban tinggi, dimana pengaruhnya adalah pada tingkat kenyamanan dalam ruangan. Tingkat kenyamanan seperti tingkat sejuk udara dalam rumah, oleh aliran udara, adalah salah satu contoh aplikasi konsep bangunan tropis. Meskipun konsep bangunan tropis selalu dihubungkan dengan sebab akibat dan adaptasi bentuk (tipologi) bangunan terhadap iklim, banyak juga interpretasi konsep ini dalam tren yang berkembangdalm masyarkat; sebagai penggunaan material tertentu sebagai representasi dari kekayaan alam tropis, seperti kayu, batuan ekspos, dan material asli yang diekspos lainnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KONSERVASI ARSITEKTUR - MUSEUM BAHARI

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR KOREA SELATAN

BANGUNAN DI KOREA SELATAN