PERKEMBANGAN ARSITEKTUR KOREA SELATAN
➤ Sejarah perkembangan arsitektur korea selatan
Sejarah perkembangan arsitektur di Korea dapat dibagi
menjadi sembilan masa.
🔺 Zaman kuno
Arsitektur
awal di Korea disebut periode kuno yang berkembang pada zaman neolitikumsampai sekitar abad ke-7.
Contoh bangunan yang ada bernama rumah rumah lobang di Zaman
Tembikar Jeulmun. Pada zaman ini rumah hanya memiliki ruang
sederhana yaitutempat perapian, tempat penyimpanan barang
berupa lubang, dan tempat untuk bekerja dan tidur.
🔺 Zaman Silla Bersatu
Gaya arsitektur Silla Bersatu yang
berkembang pada abad 7 sampai abad ke-10. Pada masa ini pemerintahan Korea
telah mengalami perubahan yang penting. Silla Bersatu mendapat pengaruh budaya
Dinasti Tang dan pada saat yang bersamaan mengubahnya menjadi budaya yang
sesuai kepribadian mereka. Saat itu merupakan periode waktu yang baik untuk
berkembangnya seni pada bidang arsitektur. Sebuah istana kerajaan dibangun
dengan taman dan kolam yang disebut Annap dengan terdapat batu yang berfungsi sebagai
dinding pembatas dari bangunan itu. Desain bangunan kerajaan Silla berciri
elegan dan indah.
🔺 Dinasti Goryeo
Arsitektur Dinasti Goryeo berkembang
dari abad 10 sampai abad ke-14. Pada masa ini kebanyakan arsitekturnya
terilhami dari agama Buddha. Dan hasilnya antara lain adalah kuil Buddha dan
pagoda. Kebanyakan hasil arsitektur pada zaman ini terbuat dari bahan kayu.
🔺 Dinasti Joseon
Arsitektur Dinasti Joseon berkembang
dari abad 14 sampai abad ke-19. Zaman ini merupakan langkah baru berkembangnya
doktrin Neo-Konfusianisme.
Doktrin ini yang membuat lahirnya paradigma arsitektur baru. Jaesil atau altar nenek moyang ditemukan
di desa-desa dimana keluarga masing-masing berusaha menyediakan fasilitas
terbaik untuk acara pemujaan di ruangan tersebut. Jongmyo didirikan di
ibu kota pemerintahan untuk kegiatan penghormatan terhadap leluhur. Contoh
bangunan pada zaman ini ialah Changdeokgung yang
merupakan bangunan kerajaan.
bangunan kerajaan Changdeokgung
|
Donhwamun (Gerbang Donhwa) adalah gerbang utama Istana Changdeok, bermakna "Gerbang
Transformasi Kebenaran". Merupakan struktur tertua sejak tahun 1609 setelah pembangunan kembali dari kehancuran Invasi Jepang. Tidak seperti istana lain di Seoul yang memiliki 3 koridor masuk, Donhwamun memiliki 5
lorong, namun 2 di ujung kanan dan kiri terhadang tembok. Jadi hanya 3 lorong yang bisa dilewati. Melalui gerbang, ada halaman luas dengan kali mengalir di sebelah kanan (timur). Melewati
kali ada jembatan batu yang bernama Geumcheongyo.
⟴ Gerbang Jinseon
Jinseonmun (Gerbang Jinseon), bermakna "Gerbang Kebajikan dan
Kemajuan". merupakan gerbang masuk istana bagian dalam. Daerah yang berada
di dalam lingkup Jinseonmun dikelilingi oleh tembok dengan bentuk yang tidak simetris. Di seberang Gerbang Jinseon berdiriGerbang
Sukjong (Sukjongmun). Di antara kedua gerbang di kiri dan kanan, di
tengah-tengah terdapat jalan yang mengarah ke utara menuju gerbang besar
bernama Injeongmun (Gerbang Injeong). Gerbang Injeong adalah pintu masuk ke aula
utama bernama Injeongjeon (Aula Injeong).
⟴ Aula Injeong
Aula
Injeong yang berdiri sejak tahun 1805 adalah bangunan dengan atap tumpang 2. Aula Injeong berdiri di atas landasan batu
setinggi 2 tingkat (dan). Di Aula Injeong, raja menerima ucapan selamat (harye) dari pejabat dan menteri. Tangga batu di tengah-tengah landasan dihiasi dengan ukiran burung
hong. Interior Aula Injeong direnovasi pada tahun 1907
saat Kaisar Sunjong tinggal di sana.
⟴ Aula Seonjeong
Di
sebelah timur Aula Injeong terdapat Seonjeongjeon (Aula Seonjeong) yang dipisahkan dengan tembok dan gerbang. Ini
adalah tempat raja dan para menteri berdiskusi setiap hari mengenai berbagai
hal. Aula Seonjeong adalah satu-satunya bangunan dengan genting biru di komplek
Istana Changdeok.
⟴ Ruang Daejo
Ruangan di tengah-tengah istana bagian dalam adalah Daejojeon. Ruang Daejo adalah ruang istirahat raja dan ratu yang dilengkapi dengan ondol. Ruang di sebelah timur adalah milik raja dan di
sebelah barat untuk ratu. Di sini dilengkapi dengan berbagai mebel barat sejak periode Sunjong. Tahun 1920, bangunan ini
musnah karena kebakaran dan dibangun lagi dengan material dari ruang istirahat
yang dicopot dari Istana Gyeongbok. Bangunan ini tidak memiliki yongmaru atau
ujung atap yang melengkung tinggi seperti bangunan lain.
⟴ Balai Huijeong
Huijeongdang (Balai
Huijeong) adalah bangunan yang berdiri di depan Ruang Daejo. Dulunya dinamakan Sungmundang (Balai
Aksara Agung) yang merupakan tempat raja belajar ajaran Konghucu. Namanya diganti menjadi Huijeongdang (Balai
Pemerintahan yang Tercerahkan). Di sini, sejak abad
ke-17, dijadikan sebagai tempat berdiskusi raja dengan para menteri. Pada tahun 1920, aula ini terbakar dan segera dibangun kembali menggunakan material Gangnyeongjeon yang dicopot
dari Istana Gyeongbok dan dilengkapi dengan mebel gaya barat.
⟴ Nakseonjae
Nakseonjae terlihat mencolok dari bangunan
lain karena dirancang menurut rumah bangsawan dengan pilar
dan atap yang tidak diwarnai. Dilengkapi pula dengan sarangchae dan anchae. Dekorasi-dekorasinya teristimewa daripada
bangunan lain seperti anggurdan kelelawar. Anggur melambangkan kesuburan sementara kelelawar melambangkan keberuntungan, harapan Raja Heonjeong akan seorang putra. Di
belakang Nakseonjae terdapat taman dan pendopo.
⟴ Huwon
Tersembunyi dari bangunan-bangunan utama,
huwon terdiri atas Yeongyeongdang (Balai Yeongyeong). Seperti Nakseonjae, model bangunan ini
didasarkan pada arsitektur rumah bangsawan. Di sini tempat pria dan wanita beraktivitas
dipisahkan. Ongnyucheon yang berada disudut belakang taman adalah mata air
yang mengalir melewati batu-batuan. Di sekitarnya dibangun pendopo
bersenang-senang.
🔺 Zaman Penjajahan Jepang
Arsitektur
pada Zaman Pendudukan Jepang di Korea berkembang
pada tahun 1910 sampai 1945. Pada masa inilah terjadi perubahan gaya arsitektur
bergaya Jepang yang kemudian bernama "Arsitektur Jepang". Pada masa
ini banyak orang Korea yang menolak untuk membangun rumah dengan gaya
tradisional Korea. Contoh bangunan yang ada ialah desa Jeonju Hanok. Dilihat
sekilas rumah pada zaman ini mirip dengan rumah gaya Jepang. Pada zaman ini
Jepang menguasai Korea dalam sektor budaya. Banyak orang yang lebih senang
menanam bonsai daripada tanaman lain. Jepang
banyak mendirikan sekolah sehingga banyak pula sekolah Korea yang ditutup
karenanya, dan banyak arsitek Korea yang kemudian lebih banyak mendesain
bangunan dengan gaya Jepang daripada rumah gaya Korea sendiri. Pada masa ini
Jepang mempengaruhi Korea sedemikian rupa sehingga Korea tertutup dengan
perkembangan arsitektur dari dunia khususnya Eropa selama kurang lebih 55
tahun. Jadi Korea tidak pernah mengalami masa-masa arsitektur gaya art nouveau, art deco, Bauhaus, atau gaya modern lain sampai pada
masa sesudah perang. Periode pasca perang gaya arsitektur Amerika mulai
berkembang, antara lain dengan dibangunnya gedung pencakar langit dan
apartemen.
Komentar
Posting Komentar